Kamis, 06 Desember 2012

Membuka Warung & Toko Kelontong


Membuka warung, toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari adalah ide yang sangat baik. Sekedar untuk diketahui berdasarkan urutan kelengkapan jenis barang yang disediakan, outlet penjualan barang dapat diurutkan dari besar ke kecil menjadi : hipermarket, pedagang grosir besar, supermarket, toko besar, pedagang grosir kecil, minimarket, toko kecil, warung dan kaki lima.
Apabila ingin membuka warung atau tiko kelontong ditengah persaingan ketat, kita harus mempelajari dengan baik kelengkapanbarang dagangan warung semigrosir tersebut. Apakah anda sudah menyediakan bahan pokok kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur, ikan segar, daging segar dan sebagaunya. Bila belum tentunya peluang bagi kita untuk dapat menyediakannya. Tidak harus dalam jumlah banyak, sedikit namun bervareasi.

Bila ingin membuka toko di tempat yang sudah ada supermarket, pelajari bagaimana supermarket tersebut melakukan strategi harga. Perlu diketahui, barang di supermarket
tidak selalu lebih murah

Pada dasarnya mereka melakukan praktek strategi harga nurah hanya dibeberapa item barang, khususnya barang-barang yang menjadi bahan kebutuhan sehari-hari seperti susu, gula pasir,kopi dan sebagainya yang lainnya malah lebih murah dijual di warung atau toko kecil. Perhatikan betul-betul pada saat mereka melakukan promosi penjualan barang dan lakukan perbandingan harga dengan mengecek harga barang yang ntersedia di berbagai supermarket.

Kemungkinan untuk bersaing dengan supermarket jelas selalu mungkin. Asalkan jeli san bisa membidik calon pelanggan yang berbeda atau bahkan pelanggannya sama dengan strategi menyediakan lebih banyak jenis vareasibarang dagangan yang berbeda dengan yang dijual di supermarket.


Amati juga lingkungan sekitar misalkan apakah tempat tinggal dekat dengan sekolah? Apabila dekat amati kebutuhan mereka.


Pembeli atau pelanggan adalah manusia-manusia yang senang diperlakukan sebagai raja. Keputusan untuk berbelanja bagi sebanyakan orang selain karena faktor lokasi, harga barang, kenyamanan, juga layanan yang cekatan, tegur sapa yang baik, senyum, tampilan toko yang bersih juga memegang peranan penting.

Hal penting lainnya adalah keterampilan anda dalam mencari pemasok barang yang dapat menyediakan harga pokok barang dagangan yang lebih murah.

Apabila kita jeli melihat peluang yang ada, membeli barang-barang tersebut akan lebih murah dan bila dijual secara eceran tentunya akan lebih menguntungkan. Perhatikan juga pedagang-pedagang grosir yang ada, apabila mereka laris dan mempunyai banyak pelanggan dari para pedagang, biasanya harga barang mereka cenderung akan lebih murah, sehingga kita dapat membeli persediaan barang dagangan dari grosir-grosir tersebut. Tetapi kita harus selalu melakukan pengecekan harga pasar dan membandingkan dengan harga grosir-grosir yang ada. Biaya transportasi juga harus jadi perhatian. Hal ini mungkin akan membebani harga pokok barang yang dibeli.


Hal yang perlu diketahui adalah biaya operasional sebuah supermarket tentunya akan lebih besar daripada biaya operasional sebuah toko atau warung yang kita kelola sendiri. Semestinya kita juga masih dapat bersaing dengan mereka untuk lebih dapat menekan harga. Dari sisi resiko, berdagang barang kebutuhan sehari-hari sesungguhnya memiliki resiko yang relatif kecil karena seumpamanya tidak laku pun minimal bisa dikonsumsi sendiri. Untuk menambah pendapatan, manfaatkan toko sebagai sarana penjualan penjualan produk lain seperti saluran telepon dibuat wartel, dijadikan agen tiket bus, titipan paket atau pos titipan agen gas dan sebagainya. Prinsipnya adalah memanfaatkan secara maksimal seluruh potensi pandapatan yang ada.


Apabila anda memutuskan untuk berbisnis toko atau warung, usahakan agar sedikit mungkin melakukan investasi dalam bentuk bangunan ataupun peralatan. Usahakan sebanyak mungkin dalam barang dagangan yang memang bayak dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Mesti diingat, keuntungan berdagang kebutuhan sehari-hari secara umum berkisar 10% dari harga pokok. Berdagang barang kebutuhan sehari-hari akan sangat mengandalkan omzet dan bukan tingkat keuntungan. Jadi bila ingin meningkatkan keuntungan adalah dengan meningkatkan omzet bukan tingkat matgin.


Sesungguhnya dalam bisnis toko kelontong ini keterbatasan modal bukan merupakan hambatanyang besar. Apabila sudah mendapat kepercayaan dari para pemasok barang, kita dapat menikmati bayak keleluasaan dari para pemasok barang berupa kredit dalam jangka waktu tertentu.

Usaha toko kelontong memang bukan jenis usaha baru. Namun, perlu dicermati bahwa usaha ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan minimarket yang sekarang banyak bertebaran. Sebab, toko kelontong bisa didirikan hampir di mana saja, bahkan di tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh jaringan minimarket. Selain itu, usaha toko kelontong bisa dijalankan tanpa harus meninggalkan kewajiban lainnya sebagai ibu rumah tangga. Itulah mengapa banyak perempuan, terutama ibu rumah tangga berminat menjalankan usaha toko kelontong.

Langkah-langkah persiapan:
1. Sediakan jumlah modal yang sesuai dengan skala usaha toko kelontong Anda. Dengan modal ini, belilah beberapa jenis barang dagangan yang sekiranya sering dibutuhkan orang.
2. Ketahuilah selera dan karakteristik masyarakat sekitar toko kelontong Anda. Dengan demikian, Anda lebih mengetahui apa saja yang mereka butuhkan dan minati. Misalnya, jika Anda berjualan di lingkungan kos mahasiswa, sesuaikan barang-barang dagangan Anda dengan selera mereka.
3. Tentukan lokasi toko kelontong Anda. Jika Anda menginginkan lokasi yang bersatu dengan bangunan rumah, maka Anda harus membangun ruang khusus atau memodifikasi ruang yang telah ada di bagian depan rumah Anda.
4. Melakukan survei tentang di mana Anda dapat memperoleh pasokan barang dagangan dengan harga yang lebih murah tanpa mengorbankan kualitas.
5. Membeli plaing tidak sebuah etalase kaca atau rak untuk memajang barang-barang dagangan Anda.

Langkah-langkah realisasi:
1. Juallah barang-barang yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari, misalnya beras, deterjen, sabun mandi, dan sebagainya.
2. Buatlah toko kelontong Anda berbeda dari toko kelontong lainnya. Jika kebanyakan toko kelontong di sekitar Anda terlihat kotor atau kusam dan memajang barang dengan susunan yang membosankan bagi konsumen, buatlah toko kelontong Anda lebih bersih, menarik dan tertata sehingga pengunjung toko kelontong Anda merasa tertarik.
3. Bersikap ramah dan hangat terhadap pembeli. Akan lebih baik jika Anda melayani pembeli dengan senyum, sedikit basa-basi dan obrolan kecil yang membuat akrab dengan sang pelanggan.
4. Taksirlah seberapa banyak stok barang dagangan yang harus Anda beli dalam jangka waktu tertentu. Untuk barang-barang yang sangat diminati pembeli, belilah agak banyak daripada yang lebih sedikit diminati.Anda juga harus berhati-hati terutama dengan produk-produk yang memiliki masa kadaluarsa. Jangan sampai karena merasa banyak yang akan membeli, Anda terburu nafsu untuk memborong barang -barang yang masa kadaluarsanya hampir dekat. Hal ini untuk menghindari kerugian yang tidak perlu.
5. Pada tahap awal usaha, kelola keuangan toko kelontong dengan cermat. Gunakan keuntungan untuk berinvestasi memperbesar usaha daripada menghambur-hamburkannya untuk hal-hal konsumtif.

Langkah-langkah marketing:
1. Buatlah sebuah papan dengan nama toko Anda, untuk mempermudah orang yang lewat atau calon pembeli mengenali toko kelontong Anda.
2. Gunakan metode klasik word of mouth. Untuk yang satu ini Anda dapat melakukannya dengan bantuan tetangga, atau anggota keluarga.

Tantangan:
1. Jumlah keuntungan yang didapat per harinya  berfluktuasi karena bergantung pada banyak faktor. Kadang toko Anda tidak dikunjungi satu pembeli pun, kadang sangat ramai.
2. Mudahnya menjalankan usaha dan banyaknya toko kelontong membuat persaingan menjadi ketat.
3. Lokasi yang Anda pilih (biasanya rumah) tidak berada pada jalur yang dilewati banyak orang, sehingga hanya sedikit orang yang mengetahui keberadaan toko.
4. Anda harus bergelut dengan hal yang sama setiap hari, yaitu tinggal di rumah dan melayani pengunjung. Rasa bosan pastilah muncul.

1 komentar:

  1. hal yang menarik saya perhatikan dalam artikel mengenai membuka warung dan toko kelontong ialah bahwa kita harus memperhatikan omzet, bukan tingkat margin. terima kasih sudah berbagi, memberi wawasan baru bagi saya.

    BalasHapus