Sabtu, 18 Mei 2013

Cinta


Cinta
Sajak Pablo Neruda
Karenamu, di taman taman penuh bunga mekar aku terluka
oleh wangi harum musim semi.
Aku telah melupakan wajahmu, aku tak lagi ingat
tanganmu; bagaimana rasanya bibirmu di bibirku?
Karenamu, aku mencintai patung patung putih yang
mengantuk di taman taman, patung patung putih yang
bisu dan buta.
Aku telah melupakan suaramu, suaramu yang ceria
itu; aku telah melupakan matamu.
Seperti bunga dengan wangi harumnya, aku terikat
dengan memorimu yang mengabur. Aku hidup dalam pedih
yang seperti sebuah luka; kalau kau sentuh aku, maka
hancurlah aku.
Belaianmu menyelimutiku, seperti tumbuhan
merambat di dinding duka.
Aku telah melupakan cintamu, tapi aku masih
seperti melihatmu di setiap jendela.
Karenamu, wangi harum musim panas yang memabukkan
kini menyakitkan; karenamu, aku kembali mencari tanda
tanda yang membangkitkan cinta: bintang jatuh, semua
yang jatuh.
Kalau kau lupakan aku
Sajak Pablo Neruda
Aku mau kau tahu
satu hal.
Kau tahu bagaimana rasanya:
kalau aku memandang
bulan kristal, di ranting merah
musim gugur yang bergerak lambat di jendelaku,
kalau aku sentuh
di dekat perapian
abu lembut
atau tubuh keriput kayu,
semuanya membawaku padamu,
seolah semua yang ada,
aroma, cahaya, logam,
adalah kapal kapal kecil
yang berlayar
menuju pulau pulaumu yang menungguku itu.
Jadi, sekarang,
kalau sedikit demi sedikit kau berhenti mencintaiku
aku akan berhenti mencintaimu sedikit demi sedikit.
Kalau tiba tiba
kau melupakanku
jangan cari aku,
karena aku pasti sudah akan melupakanmu.
Kalau kau pikir panjang dan gila
angin panji panji
yang berlalu dalam hidupku,
dan kau putuskan
untuk meninggalkanku di pantai
hati di mana akarku berada,
ingatlah
hari itu juga,
jam itu juga,
aku akan melepaskan tanganku
dan akarku akan berlayar
mencari negeri baru.
Tapi
kalau setiap hari,
setiap jam,
kau rasa kau memang ditakdirkan untukku
dengan kelembutan yang tak terkira,
kalau setiap hari sebuah bunga
naik ke bibirmu mencariku,
ah sayangku, kekasihku,
dalam diriku semua api itu akan terbalas,
dalam diriku tak ada yang akan padam atau terlupakan,
cintaku hidup dari cintamu, kekasihku,
dan selama kau hidup cintaku akan terus dalam
rangkulanmu
tanpa meninggalkanku.
-terjemahan Saut Situmorang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar